Senin, 13 Agustus 2012

Susunan Tasykil Ikatan Pelajar Persis Putri Pimpinan Region Garut Masa Jihad 2012/2013


Ketua        : Herni Khoerunnisa (PPI 98 Pasir Jeungjing)
Sekretaris  : Resi Resdiani (PPI 76 Tarogong)
Bendahara : Anis Sofwatunnisa (PPI 76)

Pendidikan Da'wah (DikDa')/Komunikasi Da'wah (KomDa') : Tika Kania Nurazizah (SMAN 1 Garut)


SDMO : Sifa Rahma (PPI 76)


Kominfo : Azka Mirantin (PPI 76) dan Rini Agustiani (PPI 76)


Keputrian/Kesejahteraan : Gina Resiana (PPI 98), Suhartini M Gole (PPI 76), dan Siti Sopian (PPI 76)

Minggu, 12 Agustus 2012

Organisasi, momen kita untuk BerInfaq dan Bersabar

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS.Ali-Imran :134)

                Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa sedetikpun melepaskan bantuan dari orang lain, semua yang kita makan,minum, pakai, lihat pasti ada orang lain yang berperan didalamnya. dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita mendapati orang lain membantu pekerjaan kita ataupun sebaliknya, kita membantu pekerjaan orang lain. Namun dalam dinamika sosial, hubungan individu dengan individu yang lain tidak selamanya baik, kadang kita mendapatkan ketidak se-pahaman dengan orang lain yang membuat kita kadang merasa jengkel berujung marah. Begitu pula orang lain, kadang karena perbuatan kita, banyak orang merasa risih dan terganggu, baik disadari atau tidak sama sekali. Begitu pula dengan hal menyangkut perekonomian, keadaan ekonomi seseorang tidak selalu cukup dan tidak selamanya kurang asal ia mau berusaha, kita sering sekali menemukan orang-orang menengadahkan tangan di perempatan jalan untuk sesuap nasi, juga banyak orang yang berlomba-lomba memberikan harta terbaiknya untuk menolong kehidupan sesama, hal ini tentu merupakan dari ragam warna kehidupan yang menuntut kita mampu memilih sikap sesuai keadaan.

                Allah Swt dalam wahyu yang Ia turunkan melalui Jibri As kepada Nabi Muhammad Saw memberikan arahan langsung apa yang harus kita perbuat dalam dahsyatnya gelombang pergaulan manusia. Allah mengajarkan kepada kita untuk meng-infaq-kan harta kita baik dalam keadaan lapang maupun sempit  dan menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain sebagaimana yang telah saya kutip dari ayat al-Qur’an diatas.

                Al-Maraghi menuliskan dalam kitabnya bahwa melakukan infaq dalam dua kondisi, yaitu mudah dan sempit menunjukan ketaqwaan (al-Maraghi juz IV:117), kita bisa mengeluarkan infaq bergantung pada kemampuan kita, kita bisa memberikan infaq kepada pengamen di Bus Damri saat kita pulang sekolah, membayar infaq bulanan atau biasa kita kenal dengan Uang Kas, memberikan ongkos lebih kepada Mang Becak yang bersedia mengantarkan kita tepat di depan sekolah, atau mentraktir makan siang teman yang membawa bekal pas-pasan dengan niat semata-mata karena Allah Swt.
                Dalam menyikapi sifat manusia yang kadang tidak sesuai dengan kepribadian kita pun Allah Swt telah memberikan arahannya kepada kita untuk senantiasa bisa bersabar dan memberi maaf kepada orang lain. Orang yang menahan dan mengekang perasaan amarahnya, tidak mau melampiaskan, sekalipun hal itu bisa saja ia lakukan merupakan perbuatan yang jarang bisa dilakukan oleh setiap orang (al-Maraghi Juz IV:121). Setiap hari kita disibukan dengan situasi yang kadang kala menguras kesabaran kita, lalu lintas yang  macet, pengendara lain yang menabrak dari belakang, teman yang sulit sekali mengerti saat kita menjelaskan materi dalam tugas kelompok, teman yang mengobrol pertandingan bola semalam padahal guru sedang seru menjelaskan bab fluida saat pelajaran fisika, atau amanah kepanitiaan yang begitu banyak sampai-sampai kita sibuk oleh sms undangan rapat yang mengganggu jam tidur siang. Semua ini bisa kita lalui dengan perasaan senang tentu jika kita melewatinya dengan kesabaran. Belum lagi kesabaran akan meningkatkan derajat kita jauh diatas orang-orang yang tidak bisa menahan emosinya.

                Dalam sisa umur kita yang kian hari kian berkurang kita bersama bertekad untuk meningkatkan kesabaran, kepekaan sosial kita dengan berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit dengan niat semata-mata karena Allah, bersabar dalam menjalankan amanah dengan baik, bekerja sesuai porsi dan fungsi. berharap kita bisa masuk dalam golongan orang-orang yang dicintai-Nya, masuk kedalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Mulailah dari hal yang terkecil, karena sesuatu yang besar dimulai dengan hal yang kecil dan kehidupan sukses dimasa depan dimulai dari hari ini.(Trias, 2012)

Oleh Trias Abdullah (Sekretaris PP.IPP)
Diposkan Oleh Dept.Komunikasi-Informasi PP.IPP

Ikatan Pelajar Persis: Ikatan Pelajar Peduli Pelajar

baru-baru ini terdengar kabar dibentuknya ikatan pelajar persis atau mungkin disingkat IP Persis (kayanya ga mungkin disingkat IPP, Persis kan udah singkatan masa mau disingkat lagi?). setau saya organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, fokus terhadap pendidikan dan hal-hal yang berhubungan dengan pelajar lainya. adapun moto daro IP persis ini adalah 'ar-Rasikhuna fil ilmi' yang berorientasi kepada konsentrasi pendidikan. ikatan pelajar persis ini berpusat di kota bandung tepatnya dijalan Perintis Kemerdekaan no.2-4 Bandung, di kantor Pimpinan Pusat Persatuan Islam. walaupun kabarnya IP Persis ini masih dibawah HIMA Persis atau dengan kata lain organisasi ini belum menjadi otonom persis.

IP Persis ini diharapkan bisa menjadi media pembersatu seluruh pelajar persis di Indonesia khususnya dan Pelajar Muslim diIndonesia umumnya. Organisasi ini seolah menjadi harapan pelajar nusantara untuk memperbaiki bobroknya moral pelajar sepuluh tahun terakhir ini yang membuat gerah banyak orang, mulai dari hal terkecil yaitu seragam sekolah yang bajunya dikeluarkan atau celana seragam yang mengecil pada bagian bawah bargaya rock n roll atau sampai masalah yang paling memprihatinkan yaitu free sex yang banyak dilakukan oleh para pelajar. mudah-mudahan IP Persis ini bisa menjadi organisasi yang menjadi idaman masyarakat yang telah menanti generasi yang bisa memajukan bangsa ini dengan agama, ekonomi, kesejahteraan sosial, politik dan lainya.

http://ikatanpelajarpersis14.blogspot.com/2011/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Ikatan Pelajar Persatuan Islam: Menyatukan Pelajar dalam satu Ikatan


 

          di awal pergerakanya, Ikatan Pelajar Persis memulai dengan Konferensi Pelajar Muslim se-Kota Bandung. Acara ini dinamakan Parijs van Java Moslem Conference”. “Kami beri awalan ‘Parijs van java’ karena konferensi ini berlangsung di Bandung, untuk konferensi selanjutnya yang diadakan di kota selain Bandung, tentu namanya tidak akan Parijs van Java namun disesuaikan dengan ciri khas dari kota tersebut.” Ujar Andi M Nurdin, penggagas acara ini.

 

            Pembahasan utama dalam konferensi ini adalah masalah seputar akhlak atau moral dikalangan pelajar yang lima belas tahun terakhir ini mengalami penurunan yang sangat signifikan, terlebih lima tahun terakhir ini yang menjadikan pelajar sebagai pelaku kejahatan, berita kriminal yang diinformasikan oleh media selama tujuh hari, dua hari diantaranya menginformasikan bahwa pelaku kejahatan dilakukan oleh usia wajib belajar. Mulai kasus pembunuhan karena hal sepele, bunuh diri karena putus cinta, atau pornografi yang melibatkan oknum pelajar. Ditinggalkanya nilai-nilai moral justru akan menjadikan Negara ini bertambah buruk, bukanya modernisasi atau gaul menurut anak-anak jaman sekarang, tapi yang ada hanyalah kebobrokan moral pelajar. Melihat banyaknya moral pelajar yang perlu dibenahi ini, Ikatan Pelajar Persatuan Islam ini berupaya untuk memperbaiki keadaan, khususnya kepedulian kepada sesama pelajar Muslim.

 

          Konferensi ini mengundang sekolah-sekolah Negri dan Swasta tingkat Sekolah menengah Atas atau SMA. Untuk tahap pertama konferensi ini diselenggarakan di kota Bandung terlebih dahulu, untuk tahap selanjutnya akan diadakan di kota-kota besar di pulau jawa, dan setalah itu maju ke tahap konferensi pelajar pada tingkat nasional. Ikatan Pelajar Persatuan Islam memang organisasi yang tergolong sangat muda, namun organisasi pelajar yang kreatif ini telah berfikir jauh kedepan demi kemajuan Negara pada umumnya dan Islam khususnya.

 

http://ikatanpelajarpersis14.blogspot.com/2011/09/ikatan-pelajar-persatuan-islam.html#

MARS RG-UG PERSIS


MARS UMMAHATUL GHAD
 
UG Ummahatul Ghad
Putri Islam pelajar
Bela kalimat Tuhan
Quran Sunnah jadi pegangan

UG Ummahatul Ghad
Sadarkan kewajiban
Ummat yang akan datang
Kamilah jadi syuhadanya

Reff.
Giatlah belajar dan tabahlah
Engkaulah pahlawan harapan
Jihadmu tak kecil artinya
Dengan Allah kau tetap jaya

UG Ummahatul Ghad
Jadilah kau teladan
Maju terus jangan gentar
Biar asing asalkan benar


MARS RIJALUL GHAD

Rijalul Ghad siap berjuang
Rijalul Ghad siap menerjang
Quran Sunnah pasti bisa kalahkan
Gerakan Syetan mari kita lawan

Reff.
Marilah mari mari kita berdiri
Dengan seruan napiri Ilahi
Janganlah gentar Allah tak mungkir janji
Hidup nan Jaya ke Allah kembali

Sebuah lagu yang yang mengisyaratkan perjuangan RG-UG, mulai sedikit terlupakan..

(Sebuah Refleksi Tentang ARMADA Masa Depan Persis)

(Sebuah Refleksi Tentang ARMADA Masa Depan Persis)

Sebuah cerita masa silam, saat-saat dibentuknya "Ikatan Pelajar Persis"

Pengakuan terhadap eksistensi RG-UG telah datang dari berbagai unsur jamiyyah Persis. Sebagai organisasi santri intra pesantren, RG-UG menjadi tonggak perjuangan awal kaum terpelajar persis. RG-UG mempunyai kekuatan historis yang tidak mungkin begitu saja terlupakan. Sejak tahun 1943 RG-UG  didirikan, dua tahun lebih muda dari usia republik ini. Jika kita meriview kembali perjalanan panjang santri-santri pewaris estapet perjuangan persis ini, maka sungguh akan kita temukan betapa besarnya kontribusi RG-UG dalam pembangunan ruhul jihad generasi-generasi persis yang tersebar di empat otonom; pemuda, pemudi, hima dan himi persis.

Sebagai gerbang menuju kader-kader ummat, RG-UG telah sangat ideal waktu itu. RG-UG menjelma menjadi organisasi pelajar yang meretorika-kan diri sebagai wadah efektif kaderisasi persis kala itu. Dengan semboyan visionernya "Syubbanul Yaum Rijalul Ghad Wa Banatul Yaum Ummahatul Ghad" RG-UG telah mampu menghadirkan semangat mujahid, mujadid dan mujtahid dalam ranah perjuangan kaum muda Persis. Simbolitas-simbolitas keorganisasiannya begitu kuat, bola dunia hitam sebagai logo, "Hayatuna Kulluha Ibadah" sebagai landasan, surat Al Furqan (63) sebagai spirit, serta himne-himne perjuangannya. RG-UG adalah rahim yang senantiasa melahirkan arsitek-arsitek persis yang hebat. Arsitek-arsitek itulah yang kemudian hari membangun jamiyyah ini.

Kultur positif inilah yang menjadi identitas asli RG-UG. Kiprah RG-UG sebagai organisasi yang bertujuan melahirkan bapak-bapak dan ibu-ibu (baca: pemimpin-pemimpin) masa depan ini tidak pernah surut. RG-UG senantiasa berada di gerbong paling depan jamiyyah ini, menemani perjalanan dakwah sang lokomotifnya (baca: Persis). RG-UG dengan konteks Ar Rasikhuna Fil Ilmi "totalitas ilmu" nya mampu menjadi generasi Ibnu Abbas sang ulama muda. Dengan spirit jihadnya sanggup menjadi penerus Usamah sebagai panglima muda Islam. Sehingga tidak berlebihan jika RG-UG disebut sebagai benteng pertama dan utama jamiyyah ini. Mengenai "aturan main" berorganisasi, RG-UG diatur dalam Qanun asasi dan dakhili yang disusun tahun 1996 dalam musyawarah RG-UG se-nasional di Pesantren Persis 67 Benda yang masih menjadi pegangan sebagian RG-UG hingga saat ini.

Jika dapat dihitung secara pasti, maka RG-UG akan unggul secara kuantitas. Artinya, RG-UG sebagai sebuah lumbung kader-kader yang potensial. Tersebar di lebih dari dua ratus pesantren persis se-Indonesia, dari Serang, Matraman, Algifari, Pajagalan, Tarogong, Benda, Magetan, Bangil hingga Sepaken, bahkan hingga ke Alor. Setiap tahunnya, lebih kurang enam ribu alumnus RG-UG dilepas ke kehidupan realitas jamaah. Jika berhasil di RG-UG nya, mereka dengan ilmunya akan menjadi mercusuar ummat. Namun jika sebaliknya, tidak menutup kemungkinan mereka hanya sebatas menjadi inang jam`iyyah. Di zaman ini. dengan segala tantanganya, RG-UG di pesantren-pesantren persis seluruh Indonesia sudah tidak mampu lagi melaksanakan tugas sebagai center forming of cadres. RG-UG sekarang cenderung mandul dan hanya sekedar menjadi pemanis kegiatan-kegitan otonom-otonom persis. Jarang ditemui, RG-UG yang memahami, mencintai, dan merasa memiliki jam`iyyah ini. Sebuah ironi yang nyata-nyata terjadi di berbagai daerah.

Kemudian ketidakberdayaan RG-UG dengan berbagai alasan, telah sampai pada sebuah titik terendah perjuangan "totalitas ilmu". Ini kita sadari sebagai sebuah akibat lemahnya bimbingan defensif dari lembaga pendidikan persis itu sendiri atau "yang memegang kebijakan pendidikan persis". Santri tidak dipersiapkan menghadapi zaman dan segala tantanganya. Hal ini menuntut kita berintropeksi untuk menyusun sebuah rencana "nyata" bagaimana membina kembali RG-UG menjadi kader-kader ummat. Secara faktual, RG-UG di berbagai pesantren telah terlelap dalam gelimang kemajuan zaman, teknologi dan pergaulan. Mereka menjadi manusia-manusia yang hedonis materialistis. Jika bukan dengan organisasi yang kuat, maka RG-UG sebagai janin jama`ah bukan tidak mungkin akan mengalami keguguran sebelum lahir ke realitas perjuangan jam`iyyah. Atas pemikiran itu, kita telah sampai pada sebuah hipotesa penting bahwa perlu adanya wadah yang efektif dalam kerangka kaderisasi di RG-UG. Sebuah organisasi yang mengakomodir gerakan kaderisasi jam`iyyah. Organisasi ini membidik seluruh RG-UG dan pelajar persis tak terkecuali.

Pelajar Nahdhatul Ulama dan Pelajar Muhammadiyah telah sejak lama sekali sampai pada tahap aksi di tataran nasional dalam hal pengkaderan dan kontribusinya terhadap masyarakat. Jika menyentuh ego santri persis, ini akan menjadi ketidak percayaan diri pelajar persis yang berujung pada keengganan mereka untuk ber-RG dan ber-UG. Ini dengan gamblang menunjukan betapa lemah dan tumpulnya pola kaderisasi kita, pola bimbingan kita, pola berpikir kita, pola pendidikan kita bahkan pola berjam`iyyah kita. Perlu diingat, santri persis sekarang telah mempunyai mata, telinga, dan rasa sehingga mereka melek terhadap perkembangan pemikiran. Jika tidak diarahkan melalui organisasi yang kuat, mereka akan keluar dari koridor pemikiran "totalitas ilmu", sehingga menjadi sulit mewujudkan generasi Tafaqquh Fid Din seperti apa yang diharapkan selama ini.

Wacana berhimpun yang muncul pada Silaturahmi Nasional Santri Persis pertama di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta tahun 2005 silam adalah sebuah cerminan keinginan kuat teman-teman RG-UG untuk berhimpun. Dalam perkembangan wacana ini bahkan sampai pada sebuah pemikiran untuk menbina sebuah otonom baru dari Persatuan Islam. Begitu kuatnya hasrat ingin berhimpun ini, hingga klimaksnya pada Silaturahmi Nasional santri persis kedua di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Sumedang 2008 lalu, muncul wacana IPP (Ikatan Pelajar Persis). Wacana ini berkembang menjadi sebuah aksi nyata ditandai dengan dideklarasikanya Majelis Presidium IPP. IPP sebagai sebuah konsep "belum jadi" bahkan telah disetujui dan di dukung penuh oleh dua tokoh utama Persis kala itu yaitu Alm. Almukaram Al Ustadz Shidiq Aminullah selaku Ketua Umum PP Persis dan Alm. Almukaram Al Ustadz Entang Muchtar ZA selaku Ketua Bidang Jamiyyah PP Persis. Pada perkembanganya (2008-2010) wacana IPP ini mengalami berbagai tantangan, hingga perlahan padam. Padamnya wacana ini jangan dianggap sebagai padamnya pula hasrat ingin berhimpun dari teman-teman RG-UG. Padamnya wacana ini adalah sebuah "kejenuhan" RG-UG dalam mewacanakan. Kejenuhan ini muncul akibat dari tidak diperhatikannya aspirasi mereka untuk berhimpun.

Untuk berhimpun dalam satu "Ikatan Pelajar Persis" tentunya memerlukan dukungan dari berbagai elemen masyarakat persis tanpa terkecuali. Yang nantinya, dengan IPP ini kita akan mengembalikan rg-ug dalam jalurnya. Mengkoordinasikanya menjadi wadah kader kembali. Menjadi langkah efektif untuk mewujudkan generasi Tafaqquh Fid Din. Mencetak kader-kadernya menjadi Ibadur Rahman. Yaitu kader yang beraksi untuk mengabdi, dengan rendah hati dan akhlak yang baik, berdakwah, dan memberikan solusi pada persoalan keumatan (sesuai amanah surat Al Furqan ayat 63 yang dijadikan platform rg-ug sejak 1943).

Jika Band Armada dalam lagunya berkata "Mau dibawa kemana?" RG-UG sebagai Armada masa depan Persis bertanya Mau dibawa keman kami ini?.

M. Ryan Alviana