Senin, 24 Desember 2012

TRAINING ROFI I dan KONGRES REGIONAL III


TRAINING ROFI I dan KONGRES REGIONAL III
IKATAN PELAJAR PERSIS PUTRI
PIMPINAN REGION GARUT


Hari, tanggal : Rabu-Jum'at, 26-28 Desember 2012
Tempat : Pesantren Al-Misykat (dekat Garogol-Pasir Wangi)

#Training (Insya Allah, dengan pemateri-pemateri yang hebat)
#LDK
#Kaderisasi IPPi Region Garut 
# Silaturrahmi Pelajar Persis Putri Se-Kabupaten Garut 

Infaq : Hanya Rp. 5000

Ketentuan:
1) Setiap pesantren mengirimkan maksimal 10 orang peserta
2) Peserta wajib membawa 1 baju batik (bukan batik sekolah) dan sinjang/sarung
3) Peserta dianjurkan membawa oleh-oleh khas daerah masing-masing (jika ada)
4) Peserta membawa beras sebanyak 1 kg, telur 2 butir, mie rebus 3 bungkus
5) Membawa alat-alat:
- Alat sholat
- Alat mandi
- Alat makan dan minum (piring dan gelas plastik, sendok)
6) Peserta membawa baju:
- Olah raga
- Gamis
- Seragam sekolah
- Batik
- Baju ganti
- Kerudung
- Jaket, sarung tangan
7) Membawa sandal dan sepatu
8) Membawa obat-obatan pribadi (jika diperlukan)

CP :
- Tika Kania Nurazizah :089661991453
- Resi Resdiani Himada : 085220246349



Jumat, 07 Desember 2012


Semangat ribuan Pelajar Persis Garut dalam Aksi Solidaritas For PALESTINE


     Gerakan ribuan pelajar Persis (putra dan putri) Garut dalam aksi solidaritas untuk Palestine yang dinaungi oleh Ikatan Pelajar Persis Region Garut (Baca: IPP dan IPPi) pada hari Kamis (29 November 2012), mendapatkan reaksi yang luar biasa dari masyarakat, dan tentunya otonom Persis Garut, seperti PD Persis Garut, PD Pemuda Persis Garut, PD Hima Persis Garut, dan PD Pemudi Persis Garut.
Aksi tersebut dimulai dari PD Persis Garut dan Rancabogo menuju pusat kota Garut. Dengan mengibarkan bendera Indonesia dan Palestine, mereka juga membuat poster-poster kreasi mereka sendiri, tak lupa mereka memakai ikat kepala berlambangkan bendera Pelestine. Dengan semangatnya mereka seperti tak kenal lelah, mereka seakan mengabaikan teriknya sinar matahari yang menyengat mereka, semuanya bersatu dalam Persatuan Islam.

Hebatnya, mereka punya kata-kata semangat yang bisa membuat hati bergetar,

Bir-ruuh bid-dam Naqdiika Yaa Aqshaa” 3x
“Allahu Akbar” 3x
“Khoibar 2x Yaa Yahuud”
“Jaisyu Muhammad Saufa Ya’uud”

(Kata-kata dari Pelajar Persis Putri Garut)

Itulah betapa hebatnya pelajar Persis Garut, mereka sangat peduli dengan saudaranya yang terkena musibah di negeri nun jauh disana, mereka semua menyatukan semangat, tenaga, dan do’a di waktu itu.(Resi Resdiani)


INILAH.COM, Garut - Sekitar seribu pelajar Persatuan Islam (Persis) turun ke jalan menggelar aksi solidaritas atas penderitaan warga Gaza akibat kekerasan Israel baru-baru ini, Kamis (29/11)

Mereka melakukan aksi long march menyusuri sejumlah ruas jalan di kawasan Kecamatan Tarogong Kidul dan Garut Kota. Seperti Jalan Pembangunan, Jalan Merdeka, dan Jalan Guntur. Rombongan pengunjuk rasa terlihat memanjang ratusan meter. Kendati tak sampai memacetkan arus lalu lintas, banyaknya jumlah pengunjuk rasa membuat sejumlah kendaraan berjalan merayap beberapa saat.
Sepanjang aksi, teriakan dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya Gaza, dan kecaman serta kutukan terhadap Israel terus membahana. Para pengunjuk rasa terdiri atas para pelajar putra dan putri itu juga menyerukan agar dilakukan aksi boikot terhadap berbagai produk impor asal negeri zionis Israel, atau bertalian dengan perusahaan dari Israel.
Di antara mereka juga terlihat membawa kotak peduli untuk mendapatkan sumbangan bagi rakyat Gaza. "Kita mengutuk keras tindakan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya Gaza, yang sudah di luar prikemanusiaan. Karenanya mereka harus diusir dari tanah Palestina," tegas Koordinator Aksi, Iwan Ridwan.
Dia juga menyerukan agar umat Islam Indonesia, khususnya warga Garut, melakukan boikot terhadap berbagai produk barang berasal dari Israel. Hal itu sebagai salah satu bentuk kepedulian untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina dari penjajahan Zionis Israel.
"Meskipun tidak berangkat ke sana, tapi mudah-mudahan doa kita diijabah Allah," ujarnya.[jul]


HTTP://WWW.KABAR-PRIANGAN.COM/NEWS/DETAIL/7164

Gelar Aksi Solidaritas Palestina
Jangan hanya
mem­beri bantuan
kemanusiaan saja. tetapi Indonesia
harus mampu melakukan tindakan strategis untuk
keselamatan umat islam yang ada di Palestina
Iwan Ridwan

GARUT KOTA, (KP).- Lebih dari seribu massa pelajar dan pemuda Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Garut menggelar aksi damai dan mengutuk kebiadaban Isral terhadap anak-anak dan warga Palestina, Kamis (29/11) siang. Massa pemuda Persis yang berunjuk rasa terdiri atas pelajar dan pemuda di wilayah Garut Kota, Taro­gong Kidul, Tarogong Kaler dan sekitarnya berjalan ka­ki dari mulai Jalan Guntur Melati (Kherkop) sambil mengacung-acungkan ber­bagai poster yang ber­tu­liskan berbagai kecaman terhadap Israel.
 “Kutuk Israel, “Israel Biadab”, “Usir Israel Dari Muka Bumi Ini.” teriak mereka.
Massa mulai berkasi sekitar pukul 09.00 dan berakhir 12.00 dijaga ketat puluhan anggota kepo­li­sian. 
Massa mulai ber­kum­pul di Jalan Guntur Melati lalu bergerak melewati Jalan Perintis Ke­mer­de­kaan-Pramuka-A.Yani-Ciwalen- Guntur dan kembali ke lokasi semula.
Dalam orasinya Iwan Ridwan menyebutkan me­re­ka berkumpul bukan un­tuk menjilat para pejabat, bukan pula untuk membela birokrat yang jahat dan maksiat, dan bukan pula untuk menghakimi para pejabat yang dzolim. Tetapi menjadi saksi atas kebiadaban Israel Lak­na­tulloh terhadap Palestina. “Yahudi adalah penjahat terbesar di dunia, karenanya Persis tidak akan pernah seperti mereka.” tandasnya. 
Gerakan dan tindakan Persis, menurut dia, adalah gerakan moral, dan siapapun yang melanggar mo­ralitas kemanusiaan. Maka akan berhadapan dengan kita sebagai bagian dari umat islam. Oleh karena itu, lanjut dia, Persis menuntut kepada siapapun, Liga Arab, OKI, bahkan pemerintah Indonesia untuk bersepakat bahwa Israel adalah musuh bersama dan musuh kemanusiaan. 
“Kami berharap kepada Presiden SBY bertindaklah segera. Jangan hanya mem­beri bantuan kemanusiaan saja. tetapi Indonesia harus mampu melakukan tindakan strategis untuk keselamatan umat islam yang ada di Palestina,” katanya.
Iwan berharap, kepada pejabat, birokrat, dan seluruh Rakyat Garut dimohon untuk peduli kepada mereka, rakyat Palestina. Mes­kipun tidak bisa berangkat ke Palestina.
Namun, ia mengajak untuk berdoa dan menyisihkan harta untuk membantu warga Palestina. Usai berorasi dan berjalan kaki, massa ahirnya membubarkan diri.